Bulan adalah satelit alami yang mengitari bumi, tampak bersinar pada malam hari karena pantulan sinar matahari.
Cari fakta tentang Bulan tentunya sangat menantang, apalagi ada banyak fakta tentang Bulan yang menarik untuk diketahui.
- Bulan Memiliki Banyak Pengunjung
Bulan adalah satu-satunya benda angkasa di luar Bumi yang sampai saat ini baru dikunjungi manusia. Dimulai pada akhir tahun 1950-an, ia merupakan tempat di luar angkasa yang ingin dicapai manusia.
Lebih dari 105 pesawat ruang angkasa robotik dari beberapa negara telah diluncurkan untuk menjelajahi Bulan. Sembilan misi berawak telah terbang ke Bulan dan kembali lagi.
Diperkirakan ada 24 manusia yang telah melakukan perjalanan dari Bumi ke Bulan dengan 12 orang di antaranya pernah menginjakkan kaki di sana. Manusia terakhir yang mengunjungi permukaan Bulan yakni pada tahun 1972.
- Ada Gempa di Bulan
Bukan hanya di Bumi saja, ternyata Bulan juga bisa mengalami gempa atau getaran dari bawah permukaan.
Hal ini diungkapkan oleh astronot Apollo yang menggunakan seismometer selama kunjungan ke Bulan.
Getaran yang dihasilkan cenderung kecil dan berasal dari beberapa km di bawah permukaan. Kondisi ini terjadi karena adanya tarikan gravitasi Bumi.
Melihat dari hasil penemuan ini, para ilmuwan beranggapan kalau Bulan memiliki inti panas yang sebagiannya meleleh atau sama halnya dengan inti bumi.
Tapi menurut laporan Lunar Prospector NASA, mereka meyakini kalau Bulan memiliki inti panas sebesar 2-4 persen massa-nya.
- Tidak ada Sisi Gelap pada Bulan
Meskipun bulan tak mempunyai sisi gelap, tetapi bulan juga memiliki sisi jauh dari Bumi. Pada zaman dahulu, efek gravitasi Bumi ini dapat memperlambat rotasi bulan pada porosnya.
Begitu, rotasi bulan melambat, maka bisa menyamai periode waktu yang dibutuhkan bulan dalam mengelilingi bumi, sehingga bisa menjadi lebih stabil. Jadi, bulan hanya mengelilingi bumi sekali dan berputar pada porosnya sekali, semuanya berada dalam durasi waktu yang sama.
- Kebiasaan Penamaan Kawah Bulan
Ada kebiasaan khusus yang diterapkan dalam menamakan kawah di Bulan, yakni nama-namanya diambil dari nama cendekiawan, ilmuwan, seniman, atau para penjelajah. Misalnya, ada kawah Bulan bernama Copernicus yang diambil dari nama seorang astronom Polandia yaitu Nicolaus Copernicus. Ada juga kawah Archimedes yang diambil dari ilmuwan matematika asal Yunani pada abad ketiga SM, yakni Archimedes.
Kebiasaan menerapkan nama-nama ini pada formasi Bulan dimulai pada tahun 1645 oleh Michael van Langren, seorang insinyur di Brussel yang menamai ciri-ciri utama bulan dengan nama raja dan orang-orang besar di Bumi.
- Debu Bulan Berbau Mesiu
Debu Bulan ternyata berbabu mesiu. Hal ini dibuktikan dari lapisan debu yang sering menempel di pakaian astronot saat menjelajah.
Itulah sebabnya, setiap astronot yang datang ke Bulan mengalami “demam Bulan” dengan gejala seperti bersin dan hidung tersumbat.
- Gravitasi Menjadi Jauh Lebih Lemah
Ukuran bulan sekitar 27 persen dari ukuran Bumi serta jauh lebih kecil. Gravitasi pada bulan hanya sekitar 1/6 dari itu di Bumi. Oleh karena itu, jika kamu menjatuhkan batu ke bulan, maka batu akan jatuh lebih lambat. Lalu, jika kamu menimbang 150 pound di Bumi, maka kamu akan menimbang 25 pound di bulan.
- Bulan Terlihat Lebih Besar Sebelumnya
Awal terbentuknya Bulan ini terlihat 10 kali lebih besar dibandingkan sekarang jika dilihat dari Bumi. Hal ini dikarenakan Bulan 10 kali lebih dekat ke Bumi.
Bahkan, dalam sebuah simulasi komputer menunjukkan bahwa Bulan kemungkinan 12-19 kali lebih dekat dengan Bumi pada awalnya, yang mana Bulan mengorbit pada jarak 20.000-30.000 KM.